Keindahan Bawah Laut di Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara



Taman Nasional Wakatobi di Sulawesi Tenggara menjadi tempat wisata yang dijuluki sebagai Bali Baru Karena, keindahannya nggak kalah dari Bali. Bukan hanya turis lokal yang datang ke sana, tapi turis asing juga banyak yang tergila-gila dengan keindahannya. Jadi, jangan mengaku sebagai traveler sejati, jika kamu belum pernah mengunjungi Taman Nasional Wakatobi. Sebelum ke sana, yuk, kenalan dulu dengan taman nasional terluas di Indonesia ini.


WANGIWANGI JADI IBU KOTA KABUPATEN WAKATOBI

Taman Nasional Wakatobi ditetapkan sebagai taman nasional Indonesia sejak tahun 1996. Taman nasional ini memiliki luas 1,39 juta ha dengan tingkat kedalaman yang bervariasi. Titik terdalamnya adalah 1.044 meter di bawah permukaan laut. Penduduk asli Wakatobi kebanyakan adalah Suku Bajau yang sering disebut sebagai manusia perahu di kawasan Asia Tenggara. Mereka telah melakukan pelayaran secara tradisional ke seluruh Pulau Sulawesi, Johor, Kepulauan Sulu, dan Singapura.
Taman Nasional Wakatobi berada di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Nama “Wakatobi” diambil dari nama-nama pulau yang berada di sana, yaitu Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Wangiwangi adalah pintu masuk ke Taman Nasional Wakatobi, juga dijadikan sebagai ibu kota Kabupaten Wakatobi. Di Wangiwangi terdapat sembilan mata air yang berasal dari Goa. Yang paling terkenal adalah Mata Air Kontamale.
kontamale
Mata Air Kontamale (foto oleh: BeritaSatu.Com)
Selain Mata Air Kontamale, yang mencolok di Wangiwangi adalah mercusuar peninggalan Belanda dengan ketinggian 30 meter, juga peninggalan sejarah lain, seperti Benteng Liya, Keraton Liya, Benteng Mandati Tonga, dan Benteng Togo Moleng.
benteng-liya
Benteng Liya (foto oleh: www.tripadvisor.co.uk)

KEISTIMEWAAN TAMAN NASIOANAL WAKATOBI

wakatobi2
foto oleh: Greeners.Co
Menyelam sambil menikmati keindahan bawah laut Taman Nasional Wakatobi bakal bikin kamu puas! Pasalnya, di sana ada lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili, seperti Acropora formosa, A Hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens, Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan Sinularia spp.
Sedangkan, kekayaan ikan yang dimiliki Taman Nasional Wakatobi ada sebanyak 93 jenis. Di antaranya, Cephalopholus argus, takhasang (Naso unicornis), pogo-pogo (Balistoides viridescens), napoleon (Cheilinus undulatus), ikan merah (Lutjanus biguttatus), baronang (Siganus guttatus), Amphiprion melanopus,Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan lain-lain. Taman Nasional Wakatobi juga menjadi teman setia ikan paus sperma (Physeter macrocephalus). Biasanya, kumpulan ikan paus sperma berada di sana saat bulan November. Karena, di bulan itu, perairan Wakatobi lebih hangat dan berlimpah pakan, sehingga bisa mengenyangkan kumpulan ikan paus sperma.
ikan-paus-sperma
ikan paus sperma (foto oleh: Beritagar.id)
Taman Nasional Wakatobi juga menjadi tempat beberapa jenis burung laut, di antaranya angsa-batu coklat (Sula leucogaster plotus), cerek melayu (Charadrius peronii) dan raja udang erasia (Alcedo atthis). Beberapa jenis penyu juga menjadikan taman ini sebagai rumah mereka, seperti penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).

HIBURAN LAIN SELAIN MENYELAM

tari-lariangi
Tari Lariangi (foto oleh: http://nationalgeographic.co.id/)
Kamu juga bisa menikmati aneka tarian khas Kabupaten Wakatobi, seperti Tari Lariangi, Hebalia, Sombo Bungkale, dan pesta adat Kari’a di Kaledupa, Tari Sajo dan Mborira di Tornia, juga Tari Balumpa dan alunan khas Kabanti di Pulau Binongko. Jangan lupa menikmati indahnya sunset di Pulau Hogadan, Desa Waha ditemani burung laut dan penyu di sekitarnya. Kalau beruntung, kamu bisa melihat lumba-lumba berenang di permukaan laut!
Untuk berkunjung ke sana, kamu harus transit dulu ke Kota Kendari, lalu naik kapal regular yang ada setiap pukul 10 pagi. Lama perjalanan yang harus kamu tempuh adalah 10-12 jam. Memang sangat melelahkan, tapi jika sudah menyelam dan menikmati keindahan bawah laut di Taman Nasional Wakatobi, rasa lelah kamu akan terbayar!