Apakah kamu cinta mati sama Yogyakarta tapi nggak nyaman dengan keramaian dan keruwetan suasana kota? Jika ya, inilah saatnya kamu langkahkan kakimu ke areal pedesaan untuk menikmati eksotisme Yogyakarta yang sesungguhnya. Desa Wisata Jelok (disingkat Dewielok) Beji Pathuk, Gunungkidul, yang berjarak 30 km dari pusat kota Yogyakarta akan mampu memenuhi hasratmu untuk menikmati kehidupan sederhana berikut pemandangan alam yang cantik jelita.
Berangkatlah ke Desa Wisata Jelok pada siang hari supaya kamu puas memandangi pemandangan khas pegunungan di sepanjang perjalanan dan aliran Sungai Oyo yang jernih di berbagai kondisi cuaca. Turunlah ke sungai untuk berenang atau main air jika kamu merasa gerah, atau berperahu di sepanjang sungai dan minum kelapa muda yang fresh from the tree, alias baru dipetik dari pohonnya.
Kalo hari udah menjelang sore, berjalan-jalanlah ke arah perbukitan dan jangan lupa bawa kamera ya. Di sini kamu akan disuguhi pemandangan khas pedesaan lainnya, yaitu Sang Surya yang sedang turun ke peraduannya alias sunset. Emang sih, fenomena matahari terbenam bisa ditemukan dimana pun. Satu hal yang membuat sunset di Desa Wisata Elok terasa spesial adalah ketenangan suasana sekitar, suara jangkrik dan kilauan kunang-kunang yang jarang atau bahkan udah nggak kamu temuin lagi di perkotaan.
Abis liat sunset dan pergi mandi, kamu bisa bersiap buat hal spektakuler lainnya, travelers. Nyala lilin dan obor yang temaram dari pondok-pondok kecil memantul di jernihnya air kolam. Sambil menikmati makan malam romantis, kamu akan dihibur oleh lantunan kecapi dan biola yang ikut menambah syahdunya suasana.
Puaskan hasrat berpetualang
Segeralah bangun di pagi hari supaya kamu bisa menyaksikan matahari terbit di Gunung Api Purba Ngalanggeran sambil menelan sesuatu sebagai menu sarapan. Kalo kamu hobi trekking, habiskan harimu dengan mendaki gunung purba yang pernah aktif jutaan tahun lalu dan punya dua puncak serta sebuah kaldera di tengahnya. Gunung Ngalenggeran merupakan bagian dari karst Baturagung yang juga terdiri dari beberapa gunung batu raksasa lainnya dengan nama sesuai bentuknya, antara lain Gunung 5 Jari, Gunung Kelir dan Gunung Wayang.
Uniknya, di atas gunung purba ini terdapat sebuah dusun yang hanya dihuni oleh 7 kepala keluarga, namanya Dusun Tlogo Mardhido, travelers. Warga setempat percaya hal-hal buruk akan terjadi jika jumlah kepala keluarga di dusun ini kurang atau lebih dari 7 kepala keluarga. Sehingga anak-anak dari Dusun Tlogo Mardhido harus hidup terpisah dari orangtua mereka jika udah menikah. Sebuah pemakaman kecil juga bisa kita temui di Puncak Nglanggeran, sekaligus sebuah bukti bahwa dusun misterius ini sudah ada sejak lama.
Udah puas menikmati pemandangan Kota Yogya dari puncak Gunung Nglanggeran? Hmm .. kayaknya ada yang perutnya keroncongan nih. Kalo gitu mending kamu makan siang dulu, travelers. Menu khas Desa Wisata Jelok adalah sayur sambal hijau plus ikan goreng, disajikan bersama nasi putih hangat yang mengepul. Dan nggak mau kalah dengan restoran di kota, semua bahan makanan yang digunakan merupakan sayuran organik sehingga wisatawan di sini terjamin kesehatannya. Jangan lupa tutup makan siangmu dengan segelas wedang secang yang bukan cuma nikmat, tapi ampuh untuk menghangatkan tubuh. Suasana makan di sinipun dijamin berbeda, travelers. Suasana guyub alias kekerabatan yang sangat kental di sini akan memaksamu untuk meletakkan gadget sejenak untuk menikmatinya.
Untuk kamu yang menginap, di Desa Wisata Jelok ini disewakan semacam cottage tempat kamu bisa menginap. Cottage ini spesial karena berdinding ‘gedhek’ atau anyaman bambu, seolah membawa ke masa beberapa puluh tahun silam, ya? Di situlah keunikannya! Kamu menikmati harmoni alam di sini, dengan fasilitas yang memang dikondisikan agar menyatu bersama alam.
Itu dia sekilas cerita tentang Desa Wisata Jelok, Yogyakarta. Kamu yang mendadak pengen berkunjung ke sana, jangan lupa persiapkan dengan matang, pesan tiket pesawat dari sekarang agar liburanmu lebih hemat nantinya!