Masih berkaitan dengan air, Rafting Telaga Waja menjadi primadona di kalangan wisatawan Bali beberapa tahun terakhir. Ya, Pulau Dewata tak melulu soal pantai yang tak perlu diragukan keindahannya, berwisata sambil memacu adrenalin juga bisa kamu lakukan di sini.
Wisata petualangan pada mulanya digandrungi turis mancanegara. Namun belakangan permintaan arung jeram dari pelancong domestik terus meningkat. Tak sekadar menyegarkan pikiran, berarung jeram juga melatih keberanian serta kekompakan wisatawan.
Menjajal ‘ganasnya’ Rafting Telaga Waja
Kebetulan, di Bali ada tiga tempat rafting yang sudah populer, yakni di Sungai Ayung, Sungai Malangit dan Sungai Telaga Waja. Nah, sungai yang terakhir inilah yang diakui memberikan sensasi berbeda dibandingkan di dua tempat lainnya.
Aura sejuk karena sungai yang terletak di kawasan pegunungan langsung terasa saat tiba di lokasi. Pengunjung lebih dulu memakai perlengkapan keselamatan seperti helm dan rompi pelampung, sebelum dilakukan briefing oleh rafting guide, mengenai standar keselamatan selama aktivitas rafting.
Fisik yang prima sangat dibutuhkan sebelum melakukan rafting di Telaga Waja. Karena, kamu akan menempuh derasnya aliran sungai sepanjang 16 km atau kurang lebih selama dua jam mendayung menghantam aneka rintangan. Setelah semua siap, kamu akan diajak menuruni anak tangga untuk menuju starting point. Lumayan jauh dan agak curam jalan yang dilewati, tapi cuaca sejuk langsung mengubur rasa lelah.
Di sinilah keberanian traveler diuji. Dengan jeram mencapai level empat – Sungai Ayung hanya level tiga – berarti pelancong sudah siap melahap keganasan aliran sungai.
Byuuurrr…. Jernihnya air sungai membasahi badan saat sedang asyik mendayung. Rasa panik kadang menghinggapi ketika perahu menghantam bebatuan sehingga perjalanan pun terhenti. Bebatuan dengan berbagai ukuran memang kadang menjadi kendala. Tapi dengan kerja sama tim, rintangan itu bisa terlewati. Suara teriakan para pengarung jeram di sepanjang lintasan menjadi pertanda serunya berarung jeram di sungai yang airnya mengalir dari gunung tertinggi di Bali, yakni Gunung Agung.
Keseruan mengarungi Sungai Telaga Waja tak semata-mata soal derasnya aliran air. Sepanjang perjalanan hingga 16 km, mata kamu akan disegarkan oleh pemandangan petak-petak sawah, pepohonan yang rindang hingga tebing yang begitu indah. Percikan air dingin memberikan kesegaran tersendiri di tengah lelahnya mengayuh dayung.
Di tengah perjalanan, pemandu akan memberhentikan perahu senejak, membiarkan pengarung jeram mengagumi keindahan air terjun. Traveler bisa merasakan sensasi pijat dengan mandi di air terjun setinggi delapan meter ini. Adalah Dam setinggi kurang lebih lima meter yang menjadi klimaks usai melewati perjalanan panjang dan melelahkan. Bagaimana tidak, kamu akan meluncur menuruni Dam ini dengan menggunakan perahu karet. Benar-benar menguji adrenalin!
Puas berbasah-basahan, asyiknya kembali mengisi tenaga dengan suguhan makan siang. Pemandangan sawah serta hijaunya pepohonan sukses menambah nafsu makan. Yah, di samping emang lapar setelah mengarung sungai sih, ya.
Lokasi dan harga tiket Rafting Telaga Waja
Sungai Telaga Waja berada di Bali bagian timur, tepatnya Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem. Dengan menggunakan kendaraan, butuh waktu tempuh sekitar dua jam dari kawasan Kuta, Legian, atau Seminyak Terdapat pula paket tour Rafting Telaga Waja dengan fasilitas antar jemput dari dan ke hotel tempat travelers menginap, jika memang tidak mau repot-repot berkendara ke lokasi.
Harga yang ditawarkan agen tour untuk menikmati keseruan Rafting Telaga Waja bervariasi, mulai dari Rp 220.000 untuk anak usia 6-11 tahun sampai Rp 275.000 untuk dewasa, sudah termasuk fasilitas penjemputan, makan siang, penyewaan perlengkapan hingga guide.
Nah, sudah siap menerima tantangan ganasnya Rafting Telaga Waja? Masukkan ke dalam itinerarymu saat berkunjung ke Bali nanti. Segera pesan tiket pesawat dan booking hotel di pegipegi, biar travelingmu no worry!